WNI Nakhoda Kapal Calvin-02 Tewas di Perairan Australia, Luhut Diminta Investigasi

WNI ditembak australia

Berita ini disadur dari : https://bisnis.tempo.co/read/1625652/wni-nakhoda-kapal-calvin-02-tewas-di-perairan-australia-luhut-diminta-investigasi


Pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, diminta mengusut kasus tewasnya warga negara Indonesia (WNI) di kapal saat terjadi insiden di perbatasan perairan Australia. Permintaan itu disampaikan oleh Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia.

Koordinator Nasional DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan mengatakan laporan soal insiden di wilayah itu diterima National Fishers Center yang dikelola oleh DFW Indonesia, pada Senin, 22 Agustus 2022. Insiden ini berhubungan dengan pengejaran kapal ikan Indonesia oleh otoritas Auatralia.

“Insiden tersebut yaitu pengejaran 3 kapal ikan Indonesia oleh otoritas Australia yang sedang melakukan patroli perairan,” kata Abdi melalui keterangan tertulis.

Pengejaran ini menyebabkan satu orang nakhoda Kapal Motor Nelayan atau KMN Calvin-02 atas nama Sugeng tertembak dan meninggal. Sugeng merupakan warga Merauke, Provinsi Papua. 

KMN Calvin-02 kemudian berhasil meloloskan diri dan saat ini dalam perjalanan menuju Merauke. Sementara itu, 2 kapal ikan lainnya sampai saat ini belum diketahui keberadaanya tapi diduga telah ditangkap oleh otoritas Australia. 

Atas kejadian ini, DFW Indonesia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah koordinasi internal antar Kementerian dan Lembaga dan melakukan komunikasi dengan pemerintah Australia.

Mereka meminta Menteri Luhut segera membentuk dan mengirimkan tim investigasi ke Merauke untuk mencari fakta dan memastikan informasi yang benar atas meninggalnya Sugeng yang ditembak oleh otoritas Australia.

Tim tersebut kata dia harus melibatkan unsur TNI Angkatan Laut, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pemerintah provinsi Papua. Menurut laporan yang diterima oleh Natinoal Fishers Center, kapal KMN Calvin-02 akan tiba di Merauke pada Selasa, 23 Agustus 2022 dengan membawa mayat nakhoda Sugeng dan ABK yang selamat.

Selain itu, DFW Indonesia meminta pemerintah Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah Australia untuk memastikan keberadaan 2 kapal ikan Indonesia yang terlibat dalam insiden pengejaran dan memastikan keselamatan ABK Indonesia yang berada di atas kapal tersebut. Pemerintah Indonesia perlu mengupayakan langkah-langkah perlindungan kepada ABK Indonesia yang diduga ditahan oleh Australia.

Investigasi bersama Indonesia-Australia juga dianggap DFW Indonesia perlu dilakukan. Adapun investigasi diperlukan untuk mengungkap kronologis peristiwa yang sesungguhnya sehingga tidak menimbulkan kesimpang siuran informasi. Jika ditemukan ada kesalahan prosedur penanganan, perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Pemerintah Indonesia juga diminta untuk mengawal dan memastikan pemberian hak-hak korban ABK Indonesia yang meninggal, khususnya Sugeng. Selain itu perlu ada pemberian bantuan hukum maupum pelindungan kepada Awak Kapal Perikanan yang diduga ditangkap oleh pihak Australia.

“Atas kejadian ini, DFW meminta agar pemerintah Indonesia dapat meningkatkan patroli di perbatasan Indonesia-Australia untuk mencegah kapal-kapal Ikan Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah perbatasan apalagi sampai masuk ke perairan Australia,” kata Abdi.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *